Rabu, 09 Mei 2012

PERILAKU DAN KESEHATAN PSIKOLOGI


PERILAKU DAN KESEHATAN PSIKOLOGI
A.    Psikologi Kesehatan
Seperti yang kita lihat pada pembahasan diatas, renovasi-renovasi di dalam pendekatan-pendekatan memiliki reaksi yang keras terhadap disiplin psikologi sendiri. Karena adanya minat terhadap bidang baru ini, suatu disiplin ilmu baru muncul. Definisi psikologi kesehatan mencakup definisi sebagai berikut :
1.      Psikologi kesehatan menyangkut bagian khusus dari bidang ilmiah psikologi yang memfokuskan pada studi perilaku yang memiliki kaitan dengan kesehatan dan penerapan dari kesehatan ini.
2.      Penekanan pada peran perilaku yang normal di dalam mempromosikan kesehatan (promosi kesehatan dan pencegahan dasar) pada level mikro, meso dan makro dan menyembuhkan penyimpangan kesehatan.
3.      Banyak bidang psikologi yang berbeda dapat memberikan sumbangan kepada bidang psikologi kesehatan. 
1.      TEORI PERILAKU SAAT INI.
Hal yang penting dalam perilaku kesehatan adalah masalah pembentukan dan perubahan perilaku. Karena perubahan perilaku merupakan tujuan pendidikan atau penyuluhan kesehatan sebagai penunjang program-program kesehatan yang lainnya. Banyak teori tentang perubahan perilaku ini, antara lain akan diuraikan dibawah.

1.      Teori Stimulus-Organisme-Respons (SOR)
Teori ini mendasarkan asumsi bahwa penyebab terjadinya perubahan perilaku tergantung kepada kualitas rangsang (stimulus) yang berkomunikasi dengan organisme. Artinya kualitas dari sumber komunikasi (sources) misalnya kredibilitas, kepemimpinan, gaya berbicara sangat menentukan keberhasilan perubahan perilaku seseorang, kelompok atau masyarakat.

Hosland, et al (1953) mengatakan bahwa proses perubahan perilaku pada hakekatnya sama dengan proses belajar. Proses perubahan perilaku tersebut menggambarkan proses belajar pada individu yang terdiri dari :

a.       Stimulus (rangsang) yang diberikan pada organisme dapat diterima atau ditolak. Apabila stimulus tersebut tidak diterima atau ditolak berarti stimulus itu tidak efektif mempengaruhi perhatian individu dan berhenti disini. Tetapi bila stimulus diterima oleh organisme berarti ada perhatian dari individu dan stimulus tersebut efektif.

b.      Apabila stimulus telah mendapat perhatian dari organisme (diterima) maka ia mengerti stimulus ini dan dilanjutkan kepada proses berikutnya.

c.       Setelah itu organisme mengolah stimulus tersebut sehingga terjadi kesediaan untuk bertindak demi stimulus yang telah diterimanya (bersikap).

d.      Akhirnya dengan dukungan fasilitas serta dorongan dari lingkungan maka stimulus tersebut mempunyai efek tindakan dari individu tersebut (perubahan perilaku).

Selanjutnya teori ini mengatakan bahwa perilaku dapat berubah hanya apabila stimulus (rangsang) yang diberikan benar-benar melebihi dari stimulus semula. Stimulus yang dapat melebihi stimulus semula ini berarti stimulus yang diberikan harus dapat meyakinkan organisme. Dalam meyakinkan organisme ini, faktor reinforcement memegang peranan penting.

Proses perubahan perilaku berdasarkan teori SOR ini dapat digambarkan seperti dibawah (lihat bagan).

2.      Teori Festinger (Dissonance Theory)
Finger (1957) ini telah banyak pengaruhnya dalam psikologi sosial. Teori ini sebenarnya sama dengan konsep imbalance (tidak seimbang). Hal ini berarti bahwa keadaan cognitive dissonance merupakan keadaan ketidakseimbangan psikologis yang diliputi oleh ketegangan diri yang berusaha untuk mencapai keseimbangan kembali. Apabila terjadi keseimbangan dalam diri individu maka berarti sudah tidak terjadi ketegangan diri lagi dan keadaan ini disebut consonance (keseimbangan).

Dissonance (ketidakseimbangan) terjadi karena dalam diri individu terdapat 2 elemen kognisi yang saling bertentangan. Yang dimaksud elemen kognisi adalah pengetahuan, pendapat, atau keyakinan. Apabila individu menghadapi suatu stimulus atau objek dan stimulus tersebut menimbulkan pendapat atau keyakinan yang berbeda / bertentangan didalam diri individu sendiri maka terjadilah dissonance.

3.      Teori Fungsi

Teori ini berdasarkan anggapan bahwa perubahan perilaku individu itu tergantung kepada kebutuhan. Hal ini berarti bahwa stimulus yang dapat mengakibatkan perubahan perilaku seseorang apabila stimulus tersebut dapat dimengerti dalam konteks kebutuhan orang tersebut. Menurut Katz (1960) perilaku dilatarbelakangi oleh kebutuhan individu yang bersangkutan. Katz berasumsi bahwa :

a.       Perilaku itu memiliki fungsi instrumental, artinya dapat berfungsi dan memberikan pelayanan terhadap kebutuhan. Seseorang dapat bertindak (berperilaku) positif terhadap objek demi pemenuhan kebutuhannya. Sebaliknya bila objek tidak dapat memenuhi memenuhi kebutuhannya maka ia akan berperilaku negatif. Misalnya orang mau membuat jamban apabila jamban tersebut benar-benar menjadi kebutuhannya.

b.      Perilaku dapat berfungsi sebagai defence mecanism atau sebagai pertahanan diri dalam menghadapi lingkungannya. Artinya dengan perilakunya, dengan tindakan-tindakannya, manusia dapat melindungi ancaman-ancaman yang datang dari luar. Misalnya orang dapat menghindari penyakit demam berdarah karena penyakit tersebut merupakan ancaman bagi dirinya.

c.       Perilaku berfungsi sebagai penerima objek dan memberikan arti. Dalam peranannya dengan tindakannya itu, seseorang senantiasa menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dengan tindakan sehari-hari tersebut seseorang telah melakukan keputusan-keputusan sehubungan dengan objek atau stimulus yang dihadapi.

Pengambilan keputusan yang mengakibatkan tindakan-tindakan tersebut dilakukan secara spontan dan dalam waktu yang singkat. Misalnya bila seseorang merasa sakit kepala maka secara cepat tanpa berpikir lama ia akan bertindak untuk mengatasi rasa sakit tersebut dengan membeli obat di warung dan meminumnya, atau tindakan-tindakan lain.

d.      Perilaku berfungsi sebagai nilai ekspresif dari diri seseorang dalam menjawab suatu situasi. Nilai ekspresif ini berasal dari konsep diri seseorang dan merupakan pencerminan dari hati sanubari. Oleh sebab itu perilaku itu dapat merupakan "layar" dimana segala ungkapan diri orang dapat dilihat. Misalnya orang yang sedang marah, senang, gusar, dan sebagainya dapat dilihat dari perilaku atau tindakannya.

Teori ini berkeyakinan bahwa perilaku itu mempunyai fungsi untuk menghadapi dunia luar individu dan senantiasa menyesuaikan diri dengan lingkungannya menurut kebutuhannya. Oleh sebab itu didalam kehidupan manusia, perilaku itu tampak terus-menerus dan berubah secara relatif.



4.      Teori Kurt Lewin

Kurt Lewin (1970) berpendapat bahwa perilaku manusia adalah suatu keadaan yang seimbang antara kekuatan-kekuatan pendorong (driving forces) dan kekuatan-kekuatan penahan (restrining forces). Perilaku ini dapat berubah apabila terjadi ketidakseimbangan antara kedua kekuatan tersebut didalam diri seseorang.

Sehingga ada 3 kemungkinan terjadinya perubahan perilaku pada diri seseorang itu, yakni :

a.       Kekuatan-kekuatan pendorong meningkat. Hal ini terjadi karena adanya stimulus-stimulus yang mendorong untuk terjadinya perubahan-perubahan perilaku. Stimulus ini berupa penyuluhan-penyuluhan atau informasi-informasi sehubungan dengan perilaku yang bersangkutan. Misalnya seseorang yang belum ikut KB (ada keseimbangan antara pentingnya anak sedikit dengan kepercayaan banyak anak banyak rezeki) dapat berubah perilakunya (ikut KB) kalau kekuatan pendorong yakni pentingnya ber-KB
b.      Kekuatan-kekuatan penahan menurun. Hal ini akan terjadi karena adanya stimulus-stimulus yang memperlemah kekuatan penahan tersebut. Misalnya contoh tersebubt diatas, dengan memberikan pengertian kepada orang tersebut bahwa anak banyak rezeki, banyak adalah kepercayaan yang salah maka kekuatan penahan tersebut melemah dan akan terjadi perubahan perilaku pada orang tersebut.

c.       Kekuatan pendorong meningkat, kekuatan penahan menurun. Dengan keadaan semacam ini jelas juga akan terjadi perubahan perilaku. Seperti contoh diatas, penyuluhan KB yang berisikan memberikan pengertian terhadap orang tersebut tentang pentingnya ber-KB dan tidak benarnya kepercayaan anak banyak, rezeki banyak, akan meningkatkan kekuatan pendorong dan sekaligus menurunkan kekuatan penahan.

2.      TEORI KEPERCAYAAN KESEHATAN
Perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati dan memunyai frekuansi spesifik, durasi dan tujuan baik didasari maupun tidak.
Perilaku merupakan kumpulan berbagai faktor yang saling berinteraksi. Sering tidak didasari bahwa interaksi tersebut sangatlah kompleks sehingga kadang-kadang kita tidak sempat memikirkan penyebab seseorang menerapkan perilaku tersebut. Karena itu sangat penting untuk dapat menelaah alasan dibalik perilaku individu, sebelum mampu mengubah perilaku tersebut.
Teori ini didasari oleh 3 faktor yaitu :
a.       Kesesuaian individu untuk mengubah perilaku dalam rangka penghindari suatu penyakit atau memperkecil resiko kesehatan
b.      Adanya dorongan dalam lingkungan individu yang membuatnya merubah perilakun
c.       Perilaku itu sendiri.
Ketiga faktor diatas dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kepribadian dan lingkungan individu serta pengalaman berhubungan dengan sarana dan petugas kesehatan.
Kesiapan individu dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti persepsi tentang kerentangan terhadap penyakit, potensi ancaman, motivasi untuk meperkecil kerentanan terhadap penyakit dan adanya kepercayaan bahwa perubahan perilaku akan memberikan keuntungan. Faktor yang mempengaruhi perilaku adalah perilaku itu sendiri yang dipengaruhi oleh karakteristik individu, penilaian individu terhadap perubahan yang ditawarkan interaksi dengan petugas kesehatan yang merekomendasikan perubahan perilaku yang serupa.


3.       MODEL KOMUNIKASI PERSUASIF
Persuasif adalah komunikasi yang ditunjukan untuk mempengaruhi pilihan komunikasi demikian menurut brembeck and william S. Howel . komunikasi persuasif dapat didefinisikan sebagai proses mempengaruhi dan mengendalikan perilaku orang lain melalui pendekatan sebagai proses psikologi. Komunikasi persuasif adalah suatu teknik mempengaruhi manusia dengan memanfaatkan data dan fakta psikologis maupun sosiologis dari komunikasi yang hendak dipengaruhi. Teknik komunikasi persuasif dapat dilakukan dengan cara, manusia tidak menyukai adanya perbedaan/pertentangan antara norma-norma dalam dirinya dan ia akan menerima pendapat yang dapat mengurangi ketegangan atau pertenttangan norma dalam dirinya. Oleh karena itu itulah dalam penyebaran pesan pembangunan pada masyarakat yang agamis akan sangat efektif apabila menggunakan motivasi agama dan penguatan dalil-dalil agama.

4.      TEORI DIFUSI INOVASI
Munculnya Teori Difusi Inovasi dimulai pada awal abad ke-20, tepatnya tahun 1903, ketika seorang sosiolog Perancis, Gabriel Tarde, memperkenalkan Kurva Difusi berbentuk S (S-shaped Diffusion Curve). Kurva ini pada dasarnya menggambarkan bagaimana suatu inovasi diadopsi seseorang atau sekolompok orang dilihat dari dimensi waktu.
Teori Difusi Inovasi pada dasarnya menjelaskan proses bagaimana suatu inovasi disampaikan (dikomunikasikan) melalui saluran-saluran tertentu sepanjang waktu kepada sekelompok anggota dari sistem sosial. Hal tersebut sejalan dengan pengertian difusi dari Rogers (1961), yaitu “as the process by which an innovation is communicated through certain channels over time among the members of a social system.” Lebih jauh dijelaskan bahwa  difusi adalah suatu bentuk komunikasi yang bersifat khusus berkaitan dengan penyebaranan pesan-pesan yang berupa gagasan baru, atau dalam istilah Rogers (1961) difusi menyangkut

Sesuai dengan pemikiran Rogers, dalam proses difusi inovasi terdapat 4 (empat) elemen pokok, yaitu:
1)      Inovasi; gagasan, tindakan, atau barang yang dianggap baru oleh seseorang. Dalam hal ini, kebaruan inovasi diukur secara subjektif menurut pandangan individu yang menerimanya. Jika suatu ide dianggap baru oleh seseorang maka ia adalah inovasi untuk orang itu. Konsep ’baru’ dalam ide yang inovatif tidak harus baru sama sekali.
2)      Saluran komunikasi; ’alat’ untuk menyampaikan pesan-pesan inovasi dari sumber kepada penerima. Dalam memilih saluran komunikasi, sumber paling tidakperlu memperhatikan.
·         tujuan diadakannya komunikasi dan  karakteristik penerima.

Jika komunikasi dimaksudkan untuk memperkenalkan suatu inovasi kepada khalayak yang banyak dan tersebar luas, maka saluran komunikasi yang lebih tepat, cepat dan efisien, adalah media massa. Tetapi jika komunikasi dimaksudkan untuk mengubah sikap atau perilaku penerima secara personal, maka saluran komunikasi yang paling tepat adalah saluran interpersonal.
3)      Jangka waktu; proses keputusan inovasi, dari mulai seseorang mengetahui sampai memutuskan untuk menerima atau menolaknya, dan pengukuhan terhadap keputusan itu sangat berkaitan dengan dimensi waktu. Paling tidak dimensi waktu terlihat dalam (a) proses pengambilan keputusan inovasi, (b) keinovatifan seseorang: relatif lebih awal atau lebih lambat dalammenerima inovasi, dan (c) kecepatan pengadopsian inovasi dalam sistem sosial.

4)      Sistem sosial; kumpulan unit yang berbeda secara fungsional dan terikat dalam kerjasama untuk memecahkan masalah dalam rangka mencapai tujuan bersama    .

5.      TEORI ADOPSI INOVASI
Proses individu mengadopsi inovasi secara bertahap meliputi fase pengetahuan, persuasi, keputusan, implementasi dan konfirmasi. Pengenalan obat baru juga mengikuti fase tersebut. Dokter akan menggunakan obat baru setelah menerima berbagai informasi melalui berbagai saluran komersial dan divalidasi oleh saluran profesional.
Teori tentang perilaku organisasi juga perlu diperhatikan untuk memahami difusi teknologi informasi. Jika suatu sistem sudah diadopsi pada tingkat organisasi, apa yang harus dilakukan untuk meyakinkan pengguna potensial untuk mengadopsinya? Mekanisme penghargaan dapat mendorong tetapi juga dapat menghambat. Pengalaman menunjukkan bahwa penghargaan tidak harus terkait dengan kompensasi finansial, tetapi juga penghargaan profesional seperti proses pengembangan karir.
Faktor lain yang mempengaruhi inovasi adalah saluran komunikasi di organisasi yang memperkuat jaringan sosial. Komunikasi yang mendukung pertukaran wacana (diskusi), membawa pengetahuan dan informasi dari luar organisasi akan mempercepat proses difusi. Selain itu, faktor lain yang berpengaruh adalah proses pengambilan keputusan dan komitmen manajemen puncak.



Selasa, 08 Mei 2012

minyak cendana (santalum album)


MINYAK CENDANA

I.                   Santalum album (Minyak cendana)
Cendana atau Cendana Wangi yang memiliki nama latin (Santalum album) adalah pohon langka penghasil kayu dan minyak cendana. Cendana harganya sangat mahal karena sekarang sudah jarang ditemukan sementara ia memiliki banyak kegunaan. Cendana sudah jarang ditemukan karena sangat sulit di kembang biakkan ataudibudidayakan.
Cendana berupa pohon yang lurus dan bulat tanpa alur. Daun berbentuk ovate atau lanset dan berminyak. Panjang daun 3,25-7,50 cm. Di timor, dikenal dua macam varietas cendana yaitu no menutu atau no ana yang berdaun kecil dan nonaik berdaun lebar. Pada satu pohon sering terdapat bermacam-macam bentuk dan ukuran daun. Varietas tanaman cendana berdaun kecil,mempunyai kadar minyak lebih tinggi pada bagian kayu teras, tetapi kadar santalol lebih rendah. Pembentukan minyak dan aroma juga diperbaharui bulan kering yang panjang.
Anggota famili santalaceace itu berbunga cepat pada umur 3-5 tahun. Bunga cendana hermafrodit, berbentuk tabung, dan mempunyai 4-5 lidah yang terlepas satu dengan lainnya. Cendana santalum album tumbuh baik didaerah yang berudara dingin dan kering serta cukup intensitas sinar matahari. Selama pohon cendana tersebut tumbuh , produksi minyak berjalan terus pada bagian akar kayu teras. Pohon cendana akan tumbuh terus dan terhenti setelah berumur 60-80 tahun.
Tinggi pohon pada umur itu mencapai 20-25m. Masa berbunga dan berbuah pohon cendana ini dipengaruhi oleh daerah tempat tumbuh. Pada uumnya usim berbunga mulai desember – januari . buah masak pada maret-juli. Dalam 1 kg terdapat 5000-8000 biji yang mengandung 60% minyak merah kehitaman yang kental. Minyak semakin kental jika terkena sinar matahari atau dipanaskan. Selain biji, daun juga menghasilkan minyak berwarna kuning pucat. 
Titik leleh minyak cendana pada suhu 30oC. Sekitar 75% komponen minyak tidak tersabunkan seperti n-octacosanol, tricontanol, palmiton, 10-hidrokdipalmaton. Tak tersabunkan berarti katika dilarutkan dalam natrium hidroksida tak terjadi reaksi kimia. Pada umumnya penyulingan memperoleh minyak cendana dan batang pohon yang mengandung 4-8%. Sedangkan akar mengandung 10% dan ranting 2-4% minyak.
Minyak cendana memiliki kemampuan pengikatan dan pencampuran yang baik. Oleh karena itu minyak cendana banyak digunakan pada industri parfum, kosmetik, dan perlatan mandi. Minyak cendana bersifat antiseptik dan antibakteri. Beberapa tetes minyak cendana dapat menenangkan penyakit bronkitis yang kronis. Di china, minyak cendana dapat digunakan untuk mecegah mual, muntah, dan sakit perut. Pemanfaatan lain pada beberapa produk pangan dan industri minuman. Jumlah yang diperbolehkan maksimal 0,001%.
Aroma minyak sangat harum, kental dan berwarna kuning. Jika digunakan keharuman terus melekat berhari-hari, kandungan minyak terdiri atas 90% sesquisterpen alkohol dengan komponen santalol berunsur 45-47% alfa-santalol dan 20-30% beta-santalol. Beberapa kompponen minyak cendana kini disintesis untuk mensubsitusi minyak aslinya seperi sandela, santaliso, kampanil sikloheksanol dan trimetilsiklopentenil.
Cendana, atau cendana wangi, merupakan pohon penghasil kayu cendana dan minyak cendana. Kayunya digunakan sebagai rempah-rempah, bahan dupa, aromaterapi, campuran parfum, serta sangkur keris (warangka). Kayu yang baik bisa menyimpan aromanya selama berabad-abad. Konon di Sri Lanka kayu ini digunakan untuk membalsam jenazah putri-putri raja sejak abad ke-9. Di Indonesia, kayu ini banyak ditemukan di Nusa Tenggara Timur, khususnya di Pulau Timor, meskipun sekarang ditemukan pula di Pulau Jawa dan pulau-pulau Nusa Tenggara lainnya.
Cendana adalah tumbuhan parasit pada awal kehidupannya. Kecambahnya memerlukan pohon inang untuk mendukung pertumbuhannya, karena perakarannya sendiri tidak sanggup mendukung kehidupannya.
 Cendana sudah jarang ditemukan karena sangat sulit di kembang biakkan ataudibudidayakan. Kayu Cendana digunakan sebagai rempah-rempah, bahan dupa, aroma terapi, campuran parfum, serta sangkur keris (warangka). Kayu cendana juga dianggap sebagai obat alternatif untuk membawa orang lebih dekat kepada Tuhan. Ada banyak kandungan dan khasiat Kayu Cendana ini yang berguna bagi kesehatan. 

II.                Taksonomi dan Morfologi cendana.
Lawrence (1946) dalam Herawan (1993) mengklasifikasikan cendana (santalum album linn) :
Kerajaan          :      Plantae
Divisi              :      Spermathophytae
Kelas divisi     :      Angiospermae
Kelas               :      Dicotyledoneae
Bangsa                   :    Santales
Anak bangsa   :      Santalineae
Suku                :      Santalaceae
Marga              :      Santalum
Jenis                :      Santalum album Linn
Cendana merupakan pohon berukuran sedang yang selalau hijau, tinggi rata-rata menacapai 12-15 m, diameter cendana sekitar 20-35 cm dengan kulit batang berwarna putih keabu-abuan. Banyak pendapat lain menyatakan bahwa batang pohon cendana tegak dan bentuk bulat panjang dengan diameter rata-rata 40 cm serta cabang pohon cendana yang banyak, kulit batang kasar berwarna kelabu sampai coklat merah. Pohon cendana daun 4-8 cm, lebar 2-4 cm dan panjang tangkai daun 1-1,5 cm. Kedudukan daun berhadapan kadang-kadang berseling dan tidak mempunyai daun penumpu.
Bunga majemuk tersusun dalam bentuk malai terdapat di ujung tangkai daun, kebanyakan bunga kecil, warna putih kehijau-hijauan sampai coklat kotor dan baunya sedap serta berkelamin dua. Buah merupakan tipe buah batu , bentuknya bulat berbiji satu dan berukuran sebesar kacang polong, garis tengah 3-8 mm, saat muda berwarna hijau dan apabila masak berwarna hitam keunguan.
Kulit buah tipis dan keras dengan 3 jalur dari atas sampai tengah. Biji berbentuk sederhana, tidak mempunyai rasa, mengandung endosperma yang berdaging , tanpa kulit biji. Sistem perakaran cendana adalah akar tunjang yang jelas dengan banyaknya akar-akar cabang yang kuat. Akar yang mudah mempunyai sedikit rambut akar. Akar cabang bentuknya panjang dan ramping , mempunyai kemampuan menjelajah tanah sejauh 30-40 m untuk mencapai inangnya.
            Cendana adalah tanama yng bersifat setengah parasit (hemi parasit), sehingga membutuhkan tanaman inang untuk memasok beberapa unsur hara yang digunakan untuk pertumbuhan. Unsur hara yang diambil dari inang adalah Nitrogen (N), pospor (P), kalium (K), dan Asam amino , sedangkan unsur kalium (Ca) diambil sendiri dari dalam alam.
Tumbuhan inag juga berfungsi sebagai peneduh ketika cendana masih dalam tingkat semai. Parasitisme cendana dengan inangnya terjadi melalui kontak akar. Parasitisme morfologi dapat dilihat dari adanya titik ssambung akar. Kontak tersebut diawali engan terbentuknya haustorium yang tumbug pada bulu-bulu akar cendana. Haustorium adalah modifiskasi akar cendana yang menempel pada kar tanaman inangnya dan digunakan sebagai alat untuk menyeerap unsur hara dari tanaman inangnya.
Cendana dikelompokkan menjadi inag primer atau semi permanen dan inang sekunder atau permanen. Inang primer adalah inang yang diperlukan yang dapat diperlukan cendana pada tingkat awal pertumbuhan yaitu pembibitan. Jenis inag primer yang dapat digunakan antara lain : Kaliandra (Caliandra callothyrsus), Knomak (Cassia timorensis), Gude atau kacang turis (Cajanus cajan), Lamtor (Leucaena glauca), Cabe (Capsicum annum) dan Turi (Sesbama grandiflora). Inang sekunder adalah inang yang mendampingi cendana dalam waktu yang lama. Terdpat lebih dari 50 jenis tumbuhan yang dijadikan sebagai inang sekunder cendana. Seuatu tanaman dikatakan sebagai inagn sekunder apabila tanaman tersebut membentuk formasi dengan cendana atau berada disekitar cendana. Tanaman inang sekunder yang cock untuk cendana antara lain : Cemara laut (Casuarina equisntifolia L, ohar (Senna siamea), Akasia (Acasia spp), Petes merah (Acasia filosa) dan Kaliandra (Caliandra callothyrsus).

III.             Habitat :
Pohon cendana berkembang biak dengan biji yang disebarkan oleh seranggga, tikus, dan burung. Selain itu cendana juga diperbanyak dengan setek akar dari tanaman tua. Tanaman cendana yang berumur 3-4 tahun menghasilkan benih bermutu. Secara alami, benih cendana mempunyai masa dormansi 50-60 hari. Benih mulai berkecambah 30 hari setelah disemaikan dan dalam waktu 140-150 hari jumlah benih yang berkecambah 80%.
Penanaman cedana dilakukan dengan 2 cara yaitu penanaman bibit (seedling) dan penanaman benih langsung. Jarak tanam 5 m x 5m atau dibuat parit dengan ukuran tertentu . selanjutnya bibit cendana bersama dengan pohon inang dipindahkan ke dalam lubang tanam.
Cendana perlu naungan agar terhindar dari panas terik. Anakan atau bibit cendana sangat peka terhadap kekeringan dan sinar matahari langsung sehingga mudah layu.
Itulah sebabnya sendana memerlukan tanaman inang sebagai peneduh. Jarak antara cendana dan tanamn inangnya 2 m. Beberapa tanaman inang yang lazim dipergunakan adalah akasia, sengon, dan kayumanis. Ditanah kaya humus, pertumbuhan cendana lebih baik dari pada ditanah gersang . dari hasil analisis terhadap beberapa contoh tanah, pada umumnya cedana tumbuh di tanah yang berbatu-batu , kira-kira 30cm, cendana tumbuh ditanah liat dan galuh (leem ground). Kisaran PH tanah yang ideal untuk cendana, mulai dari sedikit dibawah netral sampai sedikit alkalis.
IV.                  Deskripsi :
Tumbuhan berupa pohon, tinggi antara 12 dan 15 meter. Kulit berkayu kasar, berwarna kelabu. Daun mudah gugur. Tumbuh di tanah yang panas dan kering, di tanah yang banyak kapurnya. Bagian yang Digunakan Kayunya.

V.         Kandungan Minyak Cendana:
Minyak atsiri, hars, dan zat samak. Minyak:Santalol (seskuiterpenalkohol), santalen (seskuiterpena), santen, santenon, santalal, santalon, dan isovalerilaldehida.




VI.             Khasiat Minyak cendana :
Khasiat kayu cendana adalah sebagai penurun demam (Antipiretik),pereda rasa nyeri  (analgesik), meredakan kolik angin dalam perut (karminatif), meningkatkan nafsu makan (stomakik), dan menambah kecepatan pembentukan urin (diuretik).
Kayu cendana dianggap sebagai obat alternatif untuk membawa orang lebih dekat kepada Tuhan. Minyak dasar kayu cendana, yang sangat mahal dalam bentuknya yang murni, digunakan terutama untuk penyembuhan cara Ayurveda, dan untuk menghilangkan rasa cemas.

VII.     Manfaat Minyak cendana.
·           Kayu:       - Antiseptik saluran kemih.
                            - Disentri.
                            -Mencret.
                            -Radang usus.
·           Daun:       -Asma.
·            Kulit kayu/Kulit akar:  - Haid tidak teratur
Selain untuk obat, Cendana dapat dimanfaatkan untuk bahan kosmetika. Minyak Cendana juga digunakan sebagai obat gosok (dicampur dengan minyak kelapa). Minyaknya mengandung santalol. Kayunya (yang dipelihara sampai berumur 20 – 40 tahun) dijadikan perhiasan, patung, kipas, kotak cerutu dan alat rumah tangga lainnya.